Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Tips Parkir Aman Di Parkiran Sekolah ^_^

Motor gue habis di cuci nih. Sudah bersih bin kinclong tampilannya. Dari senin hingga jumat gue kendarai belalang tempur (motor) gue ke sekolah. Di sekolah gue abang-abang jajanan menggelar dagangannya di balik pagar halaman sekolah. Yang gak enak adalah belum tersedianya fasilitas bangku untuk anak-anak makan dan minum disitu. karena di halaman sekolah ada puluhan motor terparkir, jadilah motor-motor ini bangku dadakan. Yah namanya juga anak-anak (usia SMP) kalo sudah makan-minum sambil ngobrol suka lupa keadaan. Sering tuh kaki mereka mejeng diatas jok, sampai stang motor. ampyuunn...alhasil, motor yang sudah kinclong hanya bertahan 1 hari sebelum kuah mie, saos otak-otak, atau es sirup tumpah di jok, knalpot, dan di sekujur motor yang membuat belalang tempur dah kayak belalang goreng (butek and jelek). Tapi dari pengalaman gak enak ini, gue punya tips hasil dari pengalaman pribadi agar gimana anak-anak males deket-deket motor kita. check it out: Parkir di tempat sej...

Lupa Dengan Hak Tubuh

Pagi ini (ahad, 25 Januari 2015) gue lagi asik-asik tiduran. Libur yang cuma 1 hari dalam sepekan ditambah cuaca yang lagi adem ayem jadi bikin ngantuk. eh, baru 3 menit-an tidur ada telepon masuk. Gue angkat, ternyata dari guru kesiswaan. Gue ditanyain jadi dateng gak ke sekolah. Gue lupa, tahun ajaran ini kan gue dikasih amanah baru sebagai pembina OSIS..hehehe... Sudah jadi kegiatan rutin buat OSIS setiap ahad pagi latihan baris-berbaris di lapangan sekolah. Yowis, gue ganti seragam kebesaran dan langsung tancap gas ke sekolah. Sampai sekolah anak-anak dah pada baris. Tapi kok berbarisnya di halaman bukan di lapangan. Ternyata anak-anak ibtidaiyah lagi ada praktek olahraga, so, lapangan di pakai. Akhirnya gue dan rekan gue yang bingung. gimana mau latihan kalo begini...halaman kan sempit. Aha, langsung terbesit ide di kepala gue. gue bilang ke rekan gue: "pak, kita jalan pagi aja. sekali-kali anak-anak kita ajak jalan bareng. Jangan baris-berbaris melulu". Ok...

Hukuman Mati Yes or No

Pas ada wacana hukuman mati untuk para koruptor, gue setuju banget. Dalam benak gue koruptor itu sama dengan pembunuh berdarah dingin. Bedanya dengan pembunuh yang menggunakan pistol dimana korban langsung tewas, kalau korban narkoba matinya perlahan-lahan, namun menyakitkan. Dari yang mulai kecanduan sampai akhirnya ada yang over dosis, bunuh diri karena putus asa, depresi, dan lain sebagainya. Begitulah awal mula kenapa gue setuju dengan hukuman mati untuk para koruptor. Presiden kita yang baru buat gebrakan dengan menolak memberikan grasi terhadap terdakwa kasus narkoba yang sudah dijatuhi hukuman mati. Gue seneng dong, terlepas dari bau-bau politik yang mengikuti. Maka dieksekusi-lah 5 WNA dan 1 WNI gembong narkoba tanggal 18 Januari 2015. Namun setelah eksekusi itu, pendapat gue agak berubah. Kayaknya terlalu kejam ya meskipun mereka juga merenggut nyawa orang lain. Bisa dibayangkan bagaimana kalutnya perasaan mereka yang mengetahui bahwa ini hari terakhir mereka hidup di duni...