Hukuman Mati Yes or No
Pas ada wacana hukuman mati untuk para koruptor, gue setuju banget. Dalam benak gue koruptor itu sama dengan pembunuh berdarah dingin. Bedanya dengan pembunuh yang menggunakan pistol dimana korban langsung tewas, kalau korban narkoba matinya perlahan-lahan, namun menyakitkan. Dari yang mulai kecanduan sampai akhirnya ada yang over dosis, bunuh diri karena putus asa, depresi, dan lain sebagainya. Begitulah awal mula kenapa gue setuju dengan hukuman mati untuk para koruptor.
Presiden kita yang baru buat gebrakan dengan menolak memberikan grasi terhadap terdakwa kasus narkoba yang sudah dijatuhi hukuman mati. Gue seneng dong, terlepas dari bau-bau politik yang mengikuti. Maka dieksekusi-lah 5 WNA dan 1 WNI gembong narkoba tanggal 18 Januari 2015.
Namun setelah eksekusi itu, pendapat gue agak berubah. Kayaknya terlalu kejam ya meskipun mereka juga merenggut nyawa orang lain. Bisa dibayangkan bagaimana kalutnya perasaan mereka yang mengetahui bahwa ini hari terakhir mereka hidup di dunia. Rindu dengan keluarga yang akan ditinggalkan. Takut bertemu dengan Tuhan, dan lain-lain.
Tapi setelah kasus kecelakaan di pondok indah hari selasa tanggal 20 Januari 2015 kemarin, malah membuat gue mendukung lagi kebijakan hukuman mati untuk gembong narkoba. Bayangin aja, orang-orang baru mau pulang dari kantor akhirnya pada tewas ditabrak oleh pengendara yang katanya berhalusinasi sebagai efek mengkonsumsi narkoba. Gue gak tau jenis narkobanya apa. Bisa gue bayangin kalo yang ditabrak adalah ayah gue atau adek gue, betapa sedihnya gue. Pamitan pergi ke kantor di pagi hari ternyata pamit untuk pergi selama-lamanya..hiks
Emang pendapat gue kadang labil. Bisa berubah tergantung kondisi. Apalagi kalo ada yang bayarin biar gue berpendapat kayak yang mereka mau, hehehehe....anyway, Kita doakan semoga korban yang tewas ini mendapatkan curahan rahmat dari Tuhan yang Maha Esa, aamiin. Dan yang jelas, AYO BASMI NARKOBA!!!
Presiden kita yang baru buat gebrakan dengan menolak memberikan grasi terhadap terdakwa kasus narkoba yang sudah dijatuhi hukuman mati. Gue seneng dong, terlepas dari bau-bau politik yang mengikuti. Maka dieksekusi-lah 5 WNA dan 1 WNI gembong narkoba tanggal 18 Januari 2015.
Namun setelah eksekusi itu, pendapat gue agak berubah. Kayaknya terlalu kejam ya meskipun mereka juga merenggut nyawa orang lain. Bisa dibayangkan bagaimana kalutnya perasaan mereka yang mengetahui bahwa ini hari terakhir mereka hidup di dunia. Rindu dengan keluarga yang akan ditinggalkan. Takut bertemu dengan Tuhan, dan lain-lain.
Tapi setelah kasus kecelakaan di pondok indah hari selasa tanggal 20 Januari 2015 kemarin, malah membuat gue mendukung lagi kebijakan hukuman mati untuk gembong narkoba. Bayangin aja, orang-orang baru mau pulang dari kantor akhirnya pada tewas ditabrak oleh pengendara yang katanya berhalusinasi sebagai efek mengkonsumsi narkoba. Gue gak tau jenis narkobanya apa. Bisa gue bayangin kalo yang ditabrak adalah ayah gue atau adek gue, betapa sedihnya gue. Pamitan pergi ke kantor di pagi hari ternyata pamit untuk pergi selama-lamanya..hiks
Emang pendapat gue kadang labil. Bisa berubah tergantung kondisi. Apalagi kalo ada yang bayarin biar gue berpendapat kayak yang mereka mau, hehehehe....anyway, Kita doakan semoga korban yang tewas ini mendapatkan curahan rahmat dari Tuhan yang Maha Esa, aamiin. Dan yang jelas, AYO BASMI NARKOBA!!!
Komentar
Posting Komentar