Bukan Hanya Sekolah, Orangtua Juga Bertanggungjawab Terhadap Pendidikan Anak
Tahun ini gue diangkat lagi sebagai staf kesiswaan di sekolah tempat gue ngajar. Satu sisi gue seneng tapi di sisi lain gue sedih. Kenapa seneng? Karena gue tipe orang yang gak bisa diam dan cepat bosan kalo gak ada kerjaan, jadi dengan aktif di kesiswaan gue jadi ada kerjaan lain yang menuntut gue untuk selalu aktif. Kenapa sedih? Karena terkadang masalah yang terjadi pada siswa yang gue tanganin itu penyebabnya sangat kompleks. Murid-murid yang sekolah di tempat gue ngajar itu kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menegah bawah. Seperti pada umumnya masyarakat ekonomi bawah lainnya, para orangtua disibukkan untuk mencari rezeki halal, siang dan malam, suami dan istri bekerja semua. Apa salah? Menurut gue kagak meskipun untuk ibu atau istri seharusnya hanya memiliki porsi kerja sedikit saja dan sisanya menjadi ibu rumah tangga dan guru utama bagi perkembangan mental anak. Mengapa demikian? Nah, ini yang terjadi di sekolah tempat gue ngajar. Kebanyakan anak yang nakal, tid...