Ketika Anak Berbicara Bahasa Asing
Hari gini, dimana negara seperti tidak memiliki batas, di era dimana seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bertatap muka, era dimana jalinan pertemanan sudah mengglobal, di era yang sudah sangat mengglobal ini kadang ada saja orang yang kesulitan untuk masuk kedalam pergaulan dunia tersebut karena berbagai kendala, tak terkecuali kemampuan bahasa asing.
Diantara banyaknya bahasa asing, dua bahasa ini lebih mendunia.ya, bahasa arab dan inggris.why? karena dua bahasa ini paling banyak digunakan oleh banyak negara sebagai bahasa resmi mereka. Dengan kata lain, untuk bisa bergaul dengan komunitas global, minimal salah satu dari dua bahasa ini harus dikuasai.
Kesadaran akan pentingnya bergaul dengan komunitas global inilah yang membuat banyak orang tua di masa ini yang mencoba mengenalkan bahasa asing kepada anak mereka, bahkan pada usia yang sangat dini. Sekarang banyak sekali ditemukan tempat pendidikan sekelas KB/TK/PG dll yang mengajarkan bahasa asing kepada anak didik, bahkan menjadi satu-satunya bahasa formal yang dipakai di sekolah (kecuali dalam keadaan tertentu pakai bahasa Indonesia). tapi sebenarnya bagus gak sih kalau anak sudah dikenalkan dengan bahasa asing dalam usia yang begitu belia??
Menurut Sri Tiatri, MSi, Psi, psikolog dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, penggunaan bahasa sangatlah penting dalam kehidupan setiap manusia. Melalui bahasa, seseorang bisa mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya. Cara seseorang berbahasa juga menunjukkan cara ia berpikir.
"Tapi jangan langsung menganggap bahwa anak yang gemar bicara memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibanding anak-anak lain. Sebaliknya, anak pendiam belum tentu bodoh. Ini juga berlaku pada kemampuan berbahasa Inggris. Belum tentu anak yang mahir berbahasa Inggris lebih pintar dibanding anak-anak lain seusianya. Ini semua merupakan kebiasaan," jelas psikolog yang akrab disapa Tia ini.
Namun sebenarnya bahasa mana yang lebih dahulu dikenalkan kepada anak?? bahasa ibu atau bahasa asing??
Menurut Tia, memang memungkinkan mengajarkan bahasa asing kepada anak, tapi kita sebaiknya mempertimbangkan tempat dimana kita tinggal dan membesarkan sang buah hati. Bahasa yang pertama kali diperkenalkan juga seharusnya adalah bahasa utama yang digunakan di lingkungan tersebut.
Bila masyarakat di lingkungan sehari-hari bicara bahasa Indonesia, bahasa itulah yang semestinya diajarkan pertama kali. Kalau kebanyakan bercakap-cakap memakai bahasa Sunda, bahasa inilah yang diperkenalkan di awal. Ini penting sebab anak akan berinteraksi dengan lingkungannya. Jika bahasanya tidak cocok, dikhawatirkan ia tak bisa mengemukakan kebutuhannya dengan baik.
Cukup masuk akal kan??
Sekarang tinggal bagaimana anda merenungkan apa yang terbaik untuk buah hati anda.Yang jelas, jangan sampai anak menjadi kesulitan untuk bersosialisai dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya, sehingga ia merasa kesepian dan tidak punya teman bermain yang mampu bekerjasama dengannya.
Diantara banyaknya bahasa asing, dua bahasa ini lebih mendunia.ya, bahasa arab dan inggris.why? karena dua bahasa ini paling banyak digunakan oleh banyak negara sebagai bahasa resmi mereka. Dengan kata lain, untuk bisa bergaul dengan komunitas global, minimal salah satu dari dua bahasa ini harus dikuasai.
Kesadaran akan pentingnya bergaul dengan komunitas global inilah yang membuat banyak orang tua di masa ini yang mencoba mengenalkan bahasa asing kepada anak mereka, bahkan pada usia yang sangat dini. Sekarang banyak sekali ditemukan tempat pendidikan sekelas KB/TK/PG dll yang mengajarkan bahasa asing kepada anak didik, bahkan menjadi satu-satunya bahasa formal yang dipakai di sekolah (kecuali dalam keadaan tertentu pakai bahasa Indonesia). tapi sebenarnya bagus gak sih kalau anak sudah dikenalkan dengan bahasa asing dalam usia yang begitu belia??
Menurut Sri Tiatri, MSi, Psi, psikolog dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, penggunaan bahasa sangatlah penting dalam kehidupan setiap manusia. Melalui bahasa, seseorang bisa mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya. Cara seseorang berbahasa juga menunjukkan cara ia berpikir.
"Tapi jangan langsung menganggap bahwa anak yang gemar bicara memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibanding anak-anak lain. Sebaliknya, anak pendiam belum tentu bodoh. Ini juga berlaku pada kemampuan berbahasa Inggris. Belum tentu anak yang mahir berbahasa Inggris lebih pintar dibanding anak-anak lain seusianya. Ini semua merupakan kebiasaan," jelas psikolog yang akrab disapa Tia ini.
Namun sebenarnya bahasa mana yang lebih dahulu dikenalkan kepada anak?? bahasa ibu atau bahasa asing??
Menurut Tia, memang memungkinkan mengajarkan bahasa asing kepada anak, tapi kita sebaiknya mempertimbangkan tempat dimana kita tinggal dan membesarkan sang buah hati. Bahasa yang pertama kali diperkenalkan juga seharusnya adalah bahasa utama yang digunakan di lingkungan tersebut.
Bila masyarakat di lingkungan sehari-hari bicara bahasa Indonesia, bahasa itulah yang semestinya diajarkan pertama kali. Kalau kebanyakan bercakap-cakap memakai bahasa Sunda, bahasa inilah yang diperkenalkan di awal. Ini penting sebab anak akan berinteraksi dengan lingkungannya. Jika bahasanya tidak cocok, dikhawatirkan ia tak bisa mengemukakan kebutuhannya dengan baik.
Cukup masuk akal kan??
Sekarang tinggal bagaimana anda merenungkan apa yang terbaik untuk buah hati anda.Yang jelas, jangan sampai anak menjadi kesulitan untuk bersosialisai dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya, sehingga ia merasa kesepian dan tidak punya teman bermain yang mampu bekerjasama dengannya.
Komentar
Posting Komentar