mungkin harus malu ama Dafa....


Sebuah tulisan yang di share kan oleh Mokhamad Kusnanlewat akun facebooknya.....
^_^   ^_^   ^_^

anak kelas 3 sekolah dasar islam terpadu,
kata teman-temannya sih seringkali dikatakan dafa si aneh,
memang kelakuannya aneh,
bahkan ada yang bilang setengah autis,
atau autis resesif, apalah aku tak ngerti,
bagiku Dafa tetaplah bocah pada umumnya,
bahkan bocah unik yang tingkahnya seringkali menginspirrasiku,

dafa,
demikian dia menyebutkan namanya singkat saat kutanyakan,
pertama kali aku mengenalnya saat berjumpa di masjid kompolek rumahku,
sejak saat itulah kami cukup akrab,
jalan yang membuat kami akhrab cukup mudah,
aku paling sering menyapa anak-anak, siapapun dia,
apalagi anak itu datang dan shalat jamaah di masjid,
minimalaku berucap "assalamualaikum...ini siapa namanya...seneng deh om,lihat kalian pada ke masjid"
kadang senyumku harus berubah jadi manyun saat pengurrus masjid yang senior, atau marbot masjid,
mengusir anak-anak ingusan yang berisik itu,
beberapakali aku menegur mereka
"adik-adik,kalo udah sampai masjid tenang bentar,nanti selesai sholat boleh teriak sepuasnya lagi, tapi jangan sampai terdengar mereka.nanti dijewer..." ucapku pada anak-anak kecil itu, mereka langsung terdiam.

rabu malam,magrib yang syahdu,
senantiasa aku mengiringi waktuku dirumah untuk jamaah di masjid,
biasanya menunggu isya aku bisa melahap satu atau dua jus dari Mushaf utsmani penuh warna kesukaanku,
saat itu dafa masuk ke masjid langsung berlari menujuku,
"om....nanti dafa mau nginap di masjid...tapi kalo udah berhasil abis itu pulang"
"nah? emang berhasilapanya fa? om gak ngerti maksud dafa" jawabku sambilmendekatkan pandanganku padanya.
"gini om, tiap subuh masjid ini selalu dikotori telek kelelawar,
dan gak pernah bersih, besok-besok ada lagi"
"terus dafa mau ngapain?.om sudah usulkan dipasang lampu sorot biar kelelawar gak ke masjid lagi.tapi nihil"
aku sempat terkaget saat dafa menjawab "dafa juga pernah mau usul kita bareng=bareng nangkap kelelawar, tapi dafa tau orang-orang pasti pada gak mau.jadi dafa mau nangkep sendiri kelelawarnya malam ini"
"adaf mau nangkep pake apaan?" tanyaku seirus pada anak itu,


lalu dafa membuka peci mungil merek "danis" dari kepalanya,
dengan sigap langsung diambil satu buah pisang matang di pecinya itu,
"ini buat umpan om,kan kelelawar suka buah,
nanti dafa buka pisangnya dan taruh dibawah,terus dafa tunggu di pojokan sampai pisangnya dimakan,
nah,saat dimakan, dafa tangkappake peci ini deh, atau pake sajadah,
kan gelap, jadi kelelawar gak ngelihat,gampang kan?"

"lalu...apa yang bisa om bantu dafa?"
tanyaku,aku berusaha menghoormati rencananya dan membantunya,
meski pikiranku anak ini tak mungkin bisa menangkapkelelawar gesit itu,

"ba'da isya kesini, setelah masjid gelapkita beraksi om..." jawabnya singkat.

==

ba'da isya yang kutunggu,
aku masih duduk di tangga depan masjid pejaten bersama dafa,
menunggu sampai tak satupun ada jamaah di masjid lantai atas,
segera setelah sepi,kami beraksi,
aku mematikan semua lampu atas masjid,
dafa dengan perlahan mengupas dan menaruh pisang untuk perangkap.
setelahnya kami jongkok terdiam siap menerkan kalo ada keleawar yang memakan pisang itu,
hingga beberapa menit berlalu, tak satupun kelelawar mendatangi perangkapkami

"dafa...sepertinya kelelawar sudah tau rencana kita.jadi bagaimana?" tanyaku
"bukan om, kelelawar lagi nyari makan dulu,nah makannya di masjid, biasanya malam ke masjidnya"
"kita mau nunggu sampai kapan nih fa? om masih ada janji jam 10nanti"
"sampai berhasil om, oh kalo om mau pulang, pulang aja. dafa bisa sendiri kok"

dialah dafa yang tangguh,takkan pulang sebelum berhasil
sejak itu aku tak tanya lagi,
aku hanya diam dan menunggu intruksi dafa,
hingga aku terpikir untuk bertanya "dafa sudah izin orang tua mau nginap di masjid?"
"belum om, dafa bilang mau nunggu di masjid sampai jam 8an"

saat itu kami sedang dalam gelap,
bersiaga seperti anggota densus 88 mengendap dan menunggu penjahat,
sunyi...hanya suara nafas kami yang sedikit lebih kencang,
tak satupun kelelawar mendekati masjid,
beberapa terlihat terbang tapi diluar masjid,
hingga cahaya menerangi kami, semua lampu masjid atas menyala...
"dafa...lagi ngapain?" ucap orang tua dari arah masuk masjid dekat saklar.
"yah kakek,dafa lagi nunggu kelelawar,dafa mau nangkep kelelawar"
sang kakek terdiam saat kujelaskan jalan cerita kenapakami mengendap dalam gelap.
jam di masjid tepat menunjukkan pukul 20.00,
seperti janji dafa, dia akan di masjid sampai jam 8.
sang kakek menyuruhnya pulang,
dan bilang kelelawar takkan datang lagi ke masjid kok,
dan masjid takkan kotor lagi,

dialah dafa,
anak unik yang senantiasa menginspirasi,
masing terngiang di benakku,
"kalo saran aja gak merubah keadaan,mungkin dengan berbuat orang akan mendengarkan"
mungkin maksudnya begitu,

mungkin bahan renungan buat kita,
saat melihat ada kemungkaranm atau maksiat di depan kita,
atau sekedar ada "kotoran" di mmasjid,
berbuatkah kita untuk itu?
atau,sekedar bilang "saran saya...." atau " kenapa masjidnya...."
tanpa berbuat nyata, seperti dafa?
mungkin kita harus malu dengan dafa,

mungkin harus malu ama dafa,
sepekan setelah kejadian itu,
aku sempat kaget saat di masjid lantai atas,
ada dua lampu sorot yang bisa mengusir kelelawar,
dan sejak itu tak ada kotoran kelelawar lagi di masjid komplek kami,

dialah dafa, yang memulainya...
perbuatannya merubah keadaan,

mungkin harus malu ama dafa,
kutulis untuk pelajaran bagi kita,
terutama yang mengaku sebagai aktivis dakwah,
kutilis kini,sambil mendengarkan "always be there"
15juuni 2011
10.50 wib
Mokhamad Kusnan
kubagi untuk semua

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpanjang SIM di Blok M Square

SAFETY RIDING YUK BRO

Tips Parkir Aman Di Parkiran Sekolah ^_^