Ada beberapa hal yang dapat merusak hati dan jiwa manusia. Mungkin diantara kita pernah mengalaminya. Dan bagi yang belum, semoga ini bisa menjadi pengingat untuk tidak sampai terjerumus kedalamnya.
1. Lupa akan dosa yg telah lalu
Kita selalu menyepelekan dosa - dosa yang telah kita lakukan karena menganggap itu hanya dosa kecil. Kita terlalu sering menganggap bahwa ibadah yang kita kerjakan sehari - hari mampu menghapus dosa - dosa kita itu. Padahal belum tentu Allah menerima semua amalan kita. Akibat dari kebiasaan kita yang menganggap enteng sebuah dosa itu, akan menjadikan diri kita ini terbiasa melakukan kemaksiatan, baik maksiat yang kecil maupun yang besar, dan meneggelamkan kita kepada lautan lumpur dosa yang teramat banyak.
2. Banyak menyebut kebaikan
Sesungguhnya orang baik itu selalu diuji Allah SWT. Terkadang yang mengganggu orang baik ketika imannya lemah adalah menyebut - nyebut kebaikan yang telah dilakukan agar mendapat pujian, atau minimal orang lain menghormati dan tidak meremehkan kita. sesungguhnya Allah tidak suka dengan orang riya, yang akan menghanguskan pahala yang seharusnya di dapat dengan perbuatan baik itu. Jangan sampai kita terpancing untuk menyebutkan kebaikan yang telah kita lakukan, agar keikhlasan kita dalam beramal tetap terjaga dan Allah memberikan taufik dan ridhoNya kepada kita semua.
3. Urusan dunia melihat keatas, urusan akhirat melihat ke bawah
Jangan sampai ketika kita melihat tetangga kita yang hidup berkecukupan, bahkan kelebihan harta, kita menjadi iri dan melihat bahwa Allah tidak adil dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki. Allah tidak menyukai orang yang tidak mau bersyukur. Seharusnya kita melihat kebawah, kepada mereka yang hidup bergelandang, tidak punya rumah, makan hanya bisa sekali dalam sehari. Lihatlah kebawah, agar kita terbiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki, dan merasa cukup dengan nikmat yang Allah beri. Tapi jangan terbalik ketika berurusan dengan amal. Jangan kita melihat kebawah, sehingga kita tidak termotivasi untuk selalu meningkatkan amal, dan merasa cukup dengan amal yang telah diperbuat. Padahal sekali lagi, Allah belum tentu menerima semua amal kita itu. Lihatlah keatas, kepada mereka yang tenang hatinya menjalani hidup. Sehingga kita selalu termotivasi untuk menambah pundi - pundi amal kebaikan.
Komentar
Posting Komentar