Hidup Ini "Belum" Seindah Yang Dibayangkan

Assalamu'alaikum para pemirsa yang budiman ^_^

Oke, sebagaimana yang diketahui profesi gue adalah guru. Guru yang (maunya) gak hanya bisa ngajar tapi mempunyai kelebihan lain (kalo ini dibilang kelebihan) yaitu paham teknologi alias gak gaptek. Nah, gue kan juga wali kelas dengan anak sebanyak 32 kepala. Banyak? masih sedikit dibanding kelas 9 yang rata-rata 40-an anak. Nah, untuk memudahkan komunikasi gue dengan mereka gue pake Blackberry Messenger (BBM).

Sekitar 2 pekan lalu (udah lama ya) ketika hujan besar melanda Jakarta selama seharian penuh daerah mampang kebanjiran. Karena sekolah gue di mampang otomatis kebanyakan muridnya adalah warga mampang. Singkat cerita banyak murid gue yang rumahnya kebanjiran.

Malam hari sekitar pukul 20.00 ada murid gue nge"ping" di bbm gue. gue tanya ada apa, ternyata dia mau izin besok gak masuk. Ini anak memang selalu ceria jadi tulisannya banyak diisi emoticon tertawa. Awalnya dia cerita siang tadi pulangnya susah karena banjir sedada. Gue ladenin dengan becandaan. terus ngobrol sampai dia bilang: "Tapi enak pak kalo banjir. Makanan ngalir terus, jadi kenyang terus". Oke, gue jawab dengan gurauan: "kesannya kayak jarang makan enak". Eh, jawabannya malah bikin hati ngenes (bahasa orang betawi): "Nah bapak tau. orang tiap pagi kita makan cuma pake gorengan". Jeggererr!! bagaikan ada petir menyambar di atas kepala gue. Gue lupa kalo ini anak memang kurang mampu. Nyesel dah kenapa gue bilang kayak gitu. Mungkin dia nulis kayak gitu tanpa beban, tapi buat gue yang dengerin agak nyesek gimana gitu. Tapi untungnya si anak ini kelewat ceria, jadi dia gak merasa tersinggung sama sekali. Atau mungkin dia gak tau apa arti tersinggung itu..hhee.

Para pemirsah sekalian, dari percakapan malam itu gue dapat beberapa pelajaran tentang arti hidup. Bahwa senang susah yang kita semua alami, akan menjadi indah jika kita selalu menerimanya dengan lapang dada, senyum ceria, dan sabar. Gue buka file tentang anak ini dari berbagai sumber guru. Disitu tercatat memang orangtuanya sering bercerita tentang anak-anaknya dirumah yang susah makan. Ibunya hanya jualan gorengan dan itu yang menjadi lauk makan mereka tiap pagi. Berarti anak ini sudah lebih dari 1 tahun makan pagi hanya dengan gorengan. Padahal makan pagi memberikan energi untuk belajar di sekolah. Kalau makanannya kurang gizi biasanya anak lemas dan malas ketika belajar.

Tapi murid gue yang satu ini beda. Meskipun perempuan, tapi kalau sudah bercanda dengan teman-temannya suaranya sudah kayak laki-laki, gede dengan campuran bass dan treble yang lebih banyak treble-nya. hhehe...Belajarnya juga rajin, gak pernah tidur di kelas, nilai-nilainya juga lumayan.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua...^_^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpanjang SIM di Blok M Square

SAFETY RIDING YUK BRO

Tips Parkir Aman Di Parkiran Sekolah ^_^