KESAN GUE SETELAH MEMAKAI IPHONE 5C
whatsup guys, dah lama juga gak ngeblog lagi. bahkan saking lamanya sampai lupa kalau gue punya blog, hahaha...kayaknya sudah setahun lebih gue gak nulis lagi.
Oke, dan sekarang gue mau menulis kesan-kesan gue setelah beberapa lama memakai iPhone 5C. Dulu kalau elo mau cek tulisan gue yang lain, gue pernah juga menulis tentang handphone yang gue pakai, yaitu Blackberry Z10, disini. Bukannya gue labil sama handphone yah, hahaha. Tapi memang gue ingin mencoba semua platform OS yang ada. Setelah gue jual Blackberry Z10 gue, pernah pakai Windows Phone, Android (paling lama ini), dan terakhir IOS.
Kenapa gue pakai Iphone, apa karena ingin menunjang penampilan? biar keliatan lebih ganteng gitu? atau biar keliatan kayak orkay (orang kaya)? jawabanya IYA (dibaca TIDAK). First of all: User experience. Iyap, kalo langsung puas dengan 1 OS tertentu tanpa mencoba yang lain kayaknya hidup gue kurang seru (lebay). Gue termasuk orang yang antusias terhadap perkembangan teknologi terutama gadget. Jadi gue akan mengalami kepo tingkat tinggi kalo udah pernah megang handphone yang berbeda OS dengan punya gue, dan rasanya ingin punya. Bahkan kalo perlu gue sholat istikhoroh buat menentukan gue perlu ganti atau tidak handphone gue. Hehehe.
Memang dari masing-masing OS yang udah gue coba, ada kelebihan dan kekurangan. Android kaya dengan apps nya, tapi fitur keamanan, spek dewa sebagai syarat user experience yang optimal, dukungan software yang gak banyak (kecuali android one), dan banyaknya vendor yang bikin pusing tujuh keliling mau beli yang mana, menjadi kekurangan tersendiri dari android. Kalo winpon OS nya optimal meskipun spek nya jelek. Tapi harganya yang terlalu mahal, dukungan apps yang tidak banyak, UI yang membosankan adalah kekurangan winpon (menurut gue).
Nah, sekarang Iphone. Sebuah merek fenomenal di dunia gadget. Bagaimana kesannya.
pertama, kalo iPhone dianggap sedikit mengangkat pamor seseorang ada benarnya juga. Seperti gue meskipun yang dipakai adalah iPhone 5C tetap saja banyak yang takjub gitu. gue yang gak biasa di tatap orang-orang akhirnya pakai casing biar sedikit menutup logo apple kroaknya, tapi tetap saja ketahuan gue pakai iPhone, dan pada bilang: "wuih, pakai iPhone ya?", "iPhone tipe apa itu?", "baru apa second?", dll. Tapi serius, pertanyaan yang terakhir tadi sering bikin gue gondok!
kedua, ukurannya jadi nilai plus buat gue. Gue dah bosan dan capek pegang hape layar 5 inch dan diatasnya. Susah banget kalo mau dimasukkan ke kantong celana, mau duduk susah, apalagi jongkok (ngapain itu ya..). Tapi meskipun kecil berkat layarnya yang kece, tetap bisa ngeliat dengan jelas apa yang ada di layarnya. Lagipula layar 4 inch jadi bisa mengoperasikan dengan satu tangan.
Ketiga, dukungan apps nya yang banyak meskipun Iphone 5C diluncurkan tahun 2013 (tiga tahun lalu). Meskipun lawas, tapi setiap ada app baru, iPhone 5C masih bisa menjalankan app tersebut, Seperti game misalnya. IOS sangat smooth dan stabil, meskipun model lawas, masih bisa terus dapat update walaupun hardwarenya sudah tertinggal ketimbang iPhone terbaru. Iphone gue pakai IOS 10.2.1, paling baru sampai Februari 2017 ini.
pertama, kalo iPhone dianggap sedikit mengangkat pamor seseorang ada benarnya juga. Seperti gue meskipun yang dipakai adalah iPhone 5C tetap saja banyak yang takjub gitu. gue yang gak biasa di tatap orang-orang akhirnya pakai casing biar sedikit menutup logo apple kroaknya, tapi tetap saja ketahuan gue pakai iPhone, dan pada bilang: "wuih, pakai iPhone ya?", "iPhone tipe apa itu?", "baru apa second?", dll. Tapi serius, pertanyaan yang terakhir tadi sering bikin gue gondok!
kedua, ukurannya jadi nilai plus buat gue. Gue dah bosan dan capek pegang hape layar 5 inch dan diatasnya. Susah banget kalo mau dimasukkan ke kantong celana, mau duduk susah, apalagi jongkok (ngapain itu ya..). Tapi meskipun kecil berkat layarnya yang kece, tetap bisa ngeliat dengan jelas apa yang ada di layarnya. Lagipula layar 4 inch jadi bisa mengoperasikan dengan satu tangan.
Ketiga, dukungan apps nya yang banyak meskipun Iphone 5C diluncurkan tahun 2013 (tiga tahun lalu). Meskipun lawas, tapi setiap ada app baru, iPhone 5C masih bisa menjalankan app tersebut, Seperti game misalnya. IOS sangat smooth dan stabil, meskipun model lawas, masih bisa terus dapat update walaupun hardwarenya sudah tertinggal ketimbang iPhone terbaru. Iphone gue pakai IOS 10.2.1, paling baru sampai Februari 2017 ini.
Lalu apa saja kekurangan dari sebuah iPhone?
pertama, semua wajib itunes. kalo pakai android atau windows phone, share lagu, gambar, video dan semua konten media bisa menggunakan bluetooth. Tapi di Iphone gak bisa. semua harus lewat itunes. Untungnya aplikasi chat kayak whatsapp bisa dimanfaatkan buat share media. Tinggal kirim via whatsapp, download deh. Ada juga app kayak xender yang bisa di download di appstore untuk memudahkan share via handphone atau laptop. Bluetooth di iPhone sejauh yang gue tau hanya bisa untuk pairing dengan perangkat wireless, kayak bluetooth earphone, apple watch, etc.
Kedua, karena iPhone bukan open source kayak android, elo harus jailbreak dulu kalo mau sideload apps. jailbreak itu kayak rooting kalau di android. Jadi kustomisasi iPhone lebih miskin ketimbang android. Tapi kalo elo termasuk pengguna yang lebih mementingkan fungsi original dari iPhone, seharusnya gak ada masalah.
Ketiga, kalo ini sudah banyak dibahas, battery. Yap, pengguna iPhone kerap dijuluki "pemburu colokan" karena battery nya yang cepat banget habis. Kalo elo termasuk pengguna aktif iPhone, elo wajib bawa charger atau power bank. Dari generasi lawas sampai yang paling baru kapasitas battery nya selalu kecil. Iphone 5C kapasitas battery nya hanya 1510 mAh. Kecil kan? ya tapi karena memang body nya yang kecil dan ramping juga, pantas lah kalo kapasitas battery nya kecil. 4 inch loh. Tapi dengan kapasitas battery nya yang kecil, waktu yang diperlukan untuk ngecas hape ini juga terbilang cepat. Kalo sisa battery sekitar 50%, kira - kira 40 menit sudah full. asalkan gak sambil dipakai hapenya. aktifin mode pesawat saja, gak perlu di turn off. Kenapa gak perlu di turn off? kalo di android apapun, dalam kondisi hape di cas terus di turn off, elo bisa melihat persentasi battery yang sudah terisi dengan memencet tombol power sekali. Kalo di iPhone gak bisa, elo ga bisa ngecek sudah penuh apa belum battery elo kalo kondisi hape mati. Jadi harus di nyalakan dulu.
Keempat, harga sparepartnya mahal. yap, kalo ada masalah di hardware iPhone elo, itu mimpi buruk. Kecuali kalo duit elo banyak, lain soal. Gue pernah cek layanan servis iPhone terpercaya yang menyediakan sparepart asli iPhone, untuk mengganti tombol home (ini yang paling cepat rusak), harganya sekitar 120 ribuan. Makanya gak heran kalo pengguna iPhone jarang-jarang pencet tombol home, lebih sering pakai assistive touch . Belum lagi harga kabel charger (asli, mahal dan cepat rusak juga), earphone, dll.
pertama, semua wajib itunes. kalo pakai android atau windows phone, share lagu, gambar, video dan semua konten media bisa menggunakan bluetooth. Tapi di Iphone gak bisa. semua harus lewat itunes. Untungnya aplikasi chat kayak whatsapp bisa dimanfaatkan buat share media. Tinggal kirim via whatsapp, download deh. Ada juga app kayak xender yang bisa di download di appstore untuk memudahkan share via handphone atau laptop. Bluetooth di iPhone sejauh yang gue tau hanya bisa untuk pairing dengan perangkat wireless, kayak bluetooth earphone, apple watch, etc.
Kedua, karena iPhone bukan open source kayak android, elo harus jailbreak dulu kalo mau sideload apps. jailbreak itu kayak rooting kalau di android. Jadi kustomisasi iPhone lebih miskin ketimbang android. Tapi kalo elo termasuk pengguna yang lebih mementingkan fungsi original dari iPhone, seharusnya gak ada masalah.
Ketiga, kalo ini sudah banyak dibahas, battery. Yap, pengguna iPhone kerap dijuluki "pemburu colokan" karena battery nya yang cepat banget habis. Kalo elo termasuk pengguna aktif iPhone, elo wajib bawa charger atau power bank. Dari generasi lawas sampai yang paling baru kapasitas battery nya selalu kecil. Iphone 5C kapasitas battery nya hanya 1510 mAh. Kecil kan? ya tapi karena memang body nya yang kecil dan ramping juga, pantas lah kalo kapasitas battery nya kecil. 4 inch loh. Tapi dengan kapasitas battery nya yang kecil, waktu yang diperlukan untuk ngecas hape ini juga terbilang cepat. Kalo sisa battery sekitar 50%, kira - kira 40 menit sudah full. asalkan gak sambil dipakai hapenya. aktifin mode pesawat saja, gak perlu di turn off. Kenapa gak perlu di turn off? kalo di android apapun, dalam kondisi hape di cas terus di turn off, elo bisa melihat persentasi battery yang sudah terisi dengan memencet tombol power sekali. Kalo di iPhone gak bisa, elo ga bisa ngecek sudah penuh apa belum battery elo kalo kondisi hape mati. Jadi harus di nyalakan dulu.
Keempat, harga sparepartnya mahal. yap, kalo ada masalah di hardware iPhone elo, itu mimpi buruk. Kecuali kalo duit elo banyak, lain soal. Gue pernah cek layanan servis iPhone terpercaya yang menyediakan sparepart asli iPhone, untuk mengganti tombol home (ini yang paling cepat rusak), harganya sekitar 120 ribuan. Makanya gak heran kalo pengguna iPhone jarang-jarang pencet tombol home, lebih sering pakai assistive touch . Belum lagi harga kabel charger (asli, mahal dan cepat rusak juga), earphone, dll.
well, itulah sedikit kesan gue setelah memakai iPhone 5C. semuanya adalah kesan versi gue, mungkin akan berbeda dengan pengguna iPhone lainnya, no offense!. Semoga bisa jadi bahan pertimbangan elo kalo mau beli iPhone.
Komentar
Posting Komentar